Pemantauan perairan di Indonesia merupakan suatu tantangan yang besar bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait. Tantangan ini tidak hanya terkait dengan ukuran wilayah perairan Indonesia yang luas, namun juga dengan beragam masalah yang muncul di dalamnya seperti illegal fishing, pencemaran lingkungan, dan kerusakan ekosistem laut.
Menurut Direktur Eksekutif Walhi, Nur Hidayati, “Tantangan dalam pemantauan perairan di Indonesia sangat kompleks karena melibatkan banyak aktor yang memiliki kepentingan berbeda-beda.” Hal ini menunjukkan perlunya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut.
Salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan meningkatkan penggunaan teknologi dalam pemantauan perairan. Teknologi seperti satelit dan drone dapat membantu dalam memantau aktivitas illegal fishing dan perubahan lingkungan laut secara real-time. Hal ini juga dapat membantu dalam mendeteksi potensi bencana alam seperti tsunami dan gempa bumi yang dapat terjadi di perairan Indonesia.
Namun, pemantauan perairan tidak hanya tentang teknologi. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, “Penting bagi kita untuk juga melibatkan masyarakat dalam pemantauan perairan.” Hal ini dapat dilakukan melalui pembentukan jaringan komunitas pemantau perairan yang melibatkan para nelayan, nelayan kecil, dan masyarakat pesisir untuk turut mengawasi keberlanjutan sumber daya laut.
Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat serta penggunaan teknologi yang canggih, diharapkan pemantauan perairan di Indonesia dapat menjadi lebih efektif dan efisien dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut dan lingkungan hidup. Tantangan memang besar, namun dengan solusi yang tepat, kita dapat menghadapinya dengan baik.